PERANAN SEKOLAH DALAM PROSES
Transkript
PERANAN SEKOLAH DALAM PROSES
PERANAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI POLITIK KEPADA SISWA DI SMP NEGERI 3 BATU SILVIA SINDY NOVIYANTI Prodi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang Email: [email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Strategi sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu , (2) Proses sosialisasi politik kepada siswa SMP Negeri 3 Batu, (3) Hasil sosialisasi politik siswa kepada siswa SMP Negeri 3 Batu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan menjadi pelapor hasil penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah (1) strategi sosialisasi politik di bagi menjadi tiga yaitu melalui kegiatan (a) intrakulikuler melalui pendidikan Kewarganegaraan, (b) ekstrakulikuler melalui OSIS dan Pramuka (c) pembiasaan di sekolah melalui kegiatan yang berkaitan dengan politik di sekolah, (2) proses sosialisasi politik yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu ada tiga melalui (a) intrakulikuler melalui metode dan langkah-langkah pembelajaran, (b) ekstrakulikuler organisasi berkaitan dengan politik melalui organisasi OSIS dan Pramuka, (c) pembiasaan di sekolah melalui interaksi siswa, (3) hasil sosialisasi politik (a) telah berjalan dengan baik di SMP Negeri 3 Batu, (b) Kegiatan Pramuka yang sampai saat ini vakum, (c) Kegiatan OSIS setiap melakukan rapat kerja selalu terbentur dengan KBM, (d) banyak siswa yang masih pasif dalam bersosialisasi politik di sekolah. Kata kunci: proses sosialisasi politik, siswa, SMP Negeri 3 Batu LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan. Salah satu bentuk pendidikan formal yang diterapkan di sekolah adalah melalui pendidikan politik. Sekolah merupakan salah satu agen untuk bersosialisasi politik yang penting, SMP Negeri 3 Batu juga termasuk salah satu sekolah yang melaksanakan proses sosialisasi politik di sekolahnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah peranan sekolah yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan politik telah dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan intrakulikuler, ekstrakulikuler dan pembiasaan di sekolah, yang kesemuanya berkaitan dengan kegiatan politik hak dan kewajiban siswa di sekolah. LANDASAN TEORI Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu peranan (Soekanto Soerjono, 2002:273) Sosialisasi politik penting karena merupakan proses dimana seseorang memperoleh pandangan, orientasi dan nila-nilai dari masyarakat dimana ia berada, proses itu juga mencakup proses dimana masyarakat mewariskan norma-norma dan nila-nilai dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Sosialisasi politik melatih individu dalam memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku di dalam sebuah sistem politik. Adapun definisi sosialisasi menurut Alex Thio (1989:412) sebagaimana di sitir pada Raga Maran Rafael (2001:135) sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu memperoleh pengetahuan, kepercayaan-kepercayaan dan sikap politik. PERMASALAHAN PENELITIAN 1. Strategi sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu 2. Proses sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu 3. Hasil sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu HARAPAN HASIL PENELITIAN 1. Bagi Siswa : Penelitian ini merupakan informasi bagi siswa, sebagai tambahan pengetahuan mengenai politik dimana para siswa yang belum mengerti politik maka akan dapat memahaminya, untuk mengetahui peranan sekolah dalam proses sosialisasi politik terhadap siswa dan siswa juga dapat berperan aktif dalam kegiatan pendidikan politik yang terdapat di sekolah. Penelitian ini diharapkan nantinya dapat menjadi acuan bagi siswa untuk bisa menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. 2. Bagi Peneliti: memberikan tambahan informasi untuk peneliti tentang peranan sekolah dalam proses sosialisasi politik siswa di SMP Negeri 3 Batu sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti. 3. Bagi Mahasiswa : menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang lain tentang peranan sekolah dalam proses sosialisasi politik siswa di SMP 3 Batu, sehingga dapat menambah pengetahuan yang sekaligus untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa lainnya. 4. Bagi Jurusan : memberikan manfaat bagi jurusan, khususnya jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, program studi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu jurusan akan memperoleh informasi tentang peranan sekolah dalam proses sosialisasi politik siswa di SMP Negeri 3 Batu. Penelitian ini juga dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan ide serta gagasan lain yang terkait dengan proses sosialisasi politik nantinya. Selain itu juga dapat menambah referensi perpustakaan yang dimiliki oleh jurusan. 5. Bagi Peneliti Lain : memberikan sumbangan pemikiran tentang sosialisasi politik yang terdapat di sekolah terutama di sekolah menegah pertama. Selain itu juga dapat memberikan inspirasi bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang sama dengan konteks yang berbeda. METODE Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam memahami gejala secara menyeluruh terkait dengan permasalahan yang di angkat dalam penelitian yaitu strategi sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu, proses sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu dan hasil sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian di SMP Negeri 3 Malang memegang peranan yang sangat penting, mengingat peneliti dalam penelitian kualitatif bertindak sebagai instrumen penelitian, yaitu sebagi perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Lokasi penelitian yang di pilih peneliti sebagai bahan penelitiannya yaitu di SMP Negeri 3 Batu yang terletak di . Jl. Raya Beji No. 08 Junrejo, Kota Batu. Peneliti mengambil lokasi ini karena sekolah tersebut telah menghasilkan siswa berprestasi. Selain itu lokasinya yang berada diperbatasan antara kota Batu menjadi lokasi penelitian yang menarik bagi peneliti, karena sekolah tersebut merupakan daerah transisi antara Kabupaten dan Kota Batu dan dimana kegiatan yang berhubungan dengan perpolitikan masih jarang dilakukan di SMP Negeri 3 Batu. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Miles dan Huberman (2011:307) menyatakan bahwa “analisis terdiri dari tiga alur” yang digambarkan dalam bagan. Ketiga alur tersebut terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Aktivitas dalam analisis data yaitu: 1. Reduksi Data (data reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektrik, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. 2. Penyajian Data (data display) Data yang diperoleh dan disederhanakan (reduksi) oleh peneliti selanjutnya disajikan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk paparan data (secara naratif). Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, antar kategori dan sejenisnya kecuali bentuk angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. 3. Kesimpulan/Verifikasi Data (conclusion drawing/verification) Penarikan kesimpulan dilakukan terhadap temuan penelitian. Melakukan verifikasi secara terus-menerus sepanjang proses penelitian berlangsung yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan pada saat proses pengimpulan data. Setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung sampai pada akhirnya didapatkan kesimpulan akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sosialisasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu sangat baik, terbukti dari saat peneliti pertama kali melakukan penelitian dengan cara wawancara kepada informan yang terkait. Mereka memberikan informasi yang sama mengenai sosialisasi politik di sekolah, dan mereka menyampaikan bahwa proses sosialisasi politik sudah berjalan lancar di sekolah. Peneliti juga melakukan observasi dalam kegiatan yang dilakukan siswa SMPN 3 Batu yang berhubungan dengan proses sosialisasi politik, dan terbukti juga bahwa melalui observasi yang dilakukan peneliti pun siswa dapat melaksanakan proses sosialisasi politik dengan baik. Kegiatan ekstrakulikuler yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu mampu menjadi bukti bahwa proses sosialisasi politik sudah berjalan dengan baik. Faktor pendukung juga sangat berpengaruh bagi jalannya organisasi yang ada di sekolah tersebut, sarana prasarana, dana, motivasi pengurus dan dukungan guru merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi proses sosialisasi politik dalam organisasi berjalan lancar. Namun masih saja ada hambatanhambatan untuk melaksanakan proses sosialisasi politik tersebut. Faktor penghambat yang terdapat dalam OSIS adalah setiap akan menjalankan program selalu terbentur oleh KBM, ini juga di nyatakan oleh Ibu Sulistiyah selaku pembina OSIS SMPN 3 Batu. Namun itu tidak menjadi penhalang bagi jalanannya organisasi tersebut, karena program masih bisa dilakukan diluar jam pelajaran. Ekstrakulikuler Pramuka justru dibekukan untuk sementara waktu di SMPN 3 Batu. Hal ini terjadi karena setiap melaksanakan kegiatannya, pembina Pramuka tidak pernah melakukan izin terlebih dahulu kepada sekolah. Dan dalam kegiatan Pramuka sering menggalang dana tabpa seizin pihak sekolah. Hasil dari proses sosialisasi politik di kelas juga sudah berjalan lancar melalui pembiasaan di kelas. Pembiasaan di kelas menghasilkan para siswanya untuk belajar berorganisasi dari hal kecil seperti rapat kelas, selain itu pembiasaan juga mengajarkan untuk mandiri dan disiplin. Semua pembiasaan di kelas yang berhubungan dengan proses sosialisasi politik dilaksanakan oleh seluruh siswa dengan binaan dan bimbingan dar wali kelas masingmasing. Berdasarkan temuan penelitian langkah yang dilakukan dalam strategi sosialiasasi politik kepada siswa di SMP Negeri 3 Batu adalah melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler dan pembiasaan di sekolah : a) Intrakulikuler Berdasarkan temuan penelitian pada kegiatan intrakulikuler melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan strategi sosialisasi politik terletak pada pengembangan langkah-langkah pembelajaran dengan menyisipkan pendidikan politik yang dilakukan oleh guru kelas VII SMP Negeri 3 Batu pada pembuatan RPP, guna memfasilitasi perkembangan pendidikan politik kepada siswa dengan menggunakan metode yang bervariatif, yang sesuai dengan materi kemerdekaan mengemukakan pendapat yaitu diskusi. Hasil temuan tersebut relevan jika dikaitkan dengan pendapat Syarbaini Syahrial (2002:71) pendidikan politik dipandang sebagai proses dialog antara pendidik seperti sekolah, peserta didik dalam rangka pemahaman. Dengan melalui latihan kepemimpinan dan diskusi. Demikianlah proses pendidikan politik yang didapatkan. Sehingga strategi sosialisasi politik dalam kegiatan intrakulikuler terdapat pada metode pembelajaran yang ada di kelas. Metode pembelajaran yang berkaitan dengan materi politik di SMPN 3 Batu adalah metode diskusi, debat dan mengemukakan pendapat. Selain itu pelajaran kewarganegaraan di SMP Negeri 3 Batu merupakan salah satu strategi sosialisasi bagi siswa untuk menerapkan hak dan kewajibannya yang berkaitan dengan demokrasi politik di sekolah. Temuan penelitian tersebut relevan jika dikaitkan dengan teori Jack Allen (1960) dalam Soemantri (2001:283) menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki fungsi yang penting untuk melaksanakan dan menghadapkan siswa pada pengalaman di sekolah, dengan hak dan tanggung jawab siswa dalam suasana yang demokratis. b) Ekstrakulikuler Ekstrakulikuler yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu yang berhubungan dengan strategi sosialisasi politik yaitu OSIS dan Pramuka. a. OSIS OSIS merupakan organisasi sekolah yang diikuti oleh semua siswa di sekolah. Organisasi kesiswaan dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan. Hal ini relevan dengan tujuan OSIS mengenai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.39 tahun 2008 Bab III pasal 4 ayat 1 bahwa Organisasi Kesiswaan di sekolah berbentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah. Pasal 4 ayat 2 berbunyi, Organisasi Kesiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Organisasi resmi di sekolah dan tidak ada hubungan organisatoris dengan organisasi kesiswaan di sekolah lain. Pasal 4 ayat (2) berbunyi, Organisasi Siswa Intra Sekolah pada SMP, SMPLB, SMA, SMALB dan SMK adalah OSIS. OSIS SMPN 3 Batu merupakan kegiatan organisasi yang mandiri dan mampu untuk melaksanakan programnya dengan baik. Strategi sosialisasi politik yang terdapat di OSIS SMP Negeri 3 Batu terdapat pada kegiatan rapat kerja. Yakni dengan adanya musyawarah rapat kerja, diskusi rapat kerja, mengemukakan pendapat dalam tiap rapat kerja. Jika dikaitkan dengan pendapat Iswara relevan karena menurut Iswara menyatakan siswa ikut organisasi OSIS, Pramuka, MPK, Rohis dan Paskibra dan lain sebagainya. Dalam organisasi tersebut mereka belajar mengenal rapat, melakukan voting, debat dan membuat keputusan, kegitan ini akan sangat membantu manakala siswa nanti benar-benar menekuni dan bahkan berprofesi ke dalam dunia politik praktis. Hasil temuan peneliti mengenai rapat kerja OSIS SMP Negeri 3 Batu yang berkaitan dengan strategi sosialisasi politik terdapat dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad yang dilaksanakan pada waktu itu dengan musyawarah berlangsungnya rapat dan para pengurus juga mengemukakan pendapatnya dalam rapat kerja tersebut. Selain itu strategi sosialisasi politik pada pemilihan calon Ketua OSIS melalui coblosan, kampanye, pemungutan suara dan penghitungan suara hasil pemilihan calon Ketua OSIS. b. Pramuka Sama halnya dengan OSIS, Pramuka di SMPN 3 Batu juga merupakan kegiatan organisasi yang mandiri. Pramuka diharapkan mampu menjadi pandu dan contoh bagi generasi muda karena mereka dibekali ilmu kedisiplinan, kemahiran dan kemandirian yang mengarah kepada pembinaan moral. Hal ini sesuai berdasarkan teori Gerakan Pramuka bab III pasal 6 ayat 2, Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi kaum muda untuk mengembangakan diri pribadi seutuhnya baik fisik, nonfisik, intelektual, emosional, sosial dan sepiritual sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Pramuka SMP Negeri 3 Batu telah mendapatkan banyak kejuaraan dalam tiap perlombaan yang di laksanakannya. Strategi sosialisasi politik yang terdapat pada Pramuka SMPN 3 Batu ialah musyawarah dalam tiap rapat kerjanya, diskusi, saling mengemukakan pendapat. Serta pemilihan Calon Ketua Pramuka SMP Negeri 3 Batu masing-masing kandidat ada yang mengajukan diri dan ada juga kandidat yang dipilih oleh anggota Pramuka. Kemudian diadakan pemungutan suara untuk memilih calon Ketua Pengurus Pramuka. Hasil temuan tersebut relevan dengan teori R. Murray Thomas yang menyatakan bahwa pendidikan kepramukaan mampu memberikan kontribusi terhadap sosialisasi politik dan latihan kewarganegaraan khususnya dalam pengembangan kepatuhan terhadap peraturan dan semangat patriotisme. c. Pembiasaan di Sekolah Pembiasaan di sekolah di SMP Negeri 3 Batu yang berhubungan dengan strategi sosialisasi politik terdapat pada struktur pengurus kelas seperti ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara dan anggota, melalui interaksi antara siswa dan warga sekolah, serta melalui pelaksanaan piket kelas yang merata. Strategi sosialisasi politik yang dilakukan oleh setiap kelas di SMP Negeri 3 Batu adalah dalam pemilihan para pengurus kelas, pemilihannya dilakukan dengan cara votting dan menghasilkan musyawarah mufakat. Pembiasaan politik di kelas merupakan dasar pendidikan politik yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu. Para guru memberikan pembinaan dan memberi pengarahan kepada para siswa untuk turut berpartisipasi dalam pembiasaan politik yang terdapat di kelas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Strategi Sosialisasi Politik kepada Siswa Strategi sosialisasi politik yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu adalah melalui kegiatan intrakulikuler, ekstrakulikuler dan pembiasaan di sekolah. Kegiatan intrakulikuler melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berhubungan dengan materi politik yaitu kemerdekaan mengemukakan pendapat yang terdapat pada kelas VII. Strategi sosialisasi politiknya yaitu terletak pada metode pembelajaran dengan metode diskusi, debat dan mengemukakan pendapat. Selain itu juga dari langkah-langkah pembelajaran RPP yang di buat oleh guru dan di sisipkan tentang politik. Kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan strategi sosialisasi politik di SMP Negeri 3 batu melalui organisasi OSIS dan Pramuka. Strategi sosialisasi politiknya terdapat pada rapat kerja dan pemilihan calon ketua pada organisasi-organisasi tersebut. Rapat kerja yang terdapat pada OSIS dan Pramuka biasanya dilakukan dengan musyawarah mufakat, mengemukakan pendapat, memberikan masukan. Selain itu terdapat pemilihan calon ketua OSIS dan Pramuka yang dilakukan dengan tahapan yaitu dengan melakukan kampanye, penyampaian visi dan misi, pencoblosan dan penghitungan hasil suara. Pembiasaan di dalam sekolah merupakan peranan sekolah yang berkaitan dengan strategi sosialisasi politik. Strategi sosialisasi politik yang terdapat di SMP Negeri 3 batu melalui pemilihan ketua dan pengurus kelas, rapat kelas yang di dalamnya selalu dilakukan dengan musyawarah mufakat. 2. Proses Sosialisasi Politik kepada Siswa Pendidikan politik yang terdapat di SMP Negeri 3 Batu yaitu melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan materi yang berkaitan dengan politik. Dan metode pembelajarannya yang berhubungan dengan dunia politik yaitu debat, diskusi, musyawarah, dan mengemukakan pendapat. Proses sosialisasi politik juga terdapat pada kegiatan ekstrakulikuler OSIS dan Pramuka serta adanya pembiasaan di sekolah. Para siswa SMPN 3 Batu diajarkan untuk mandiri dengan cara mengikuti organisasi secara aktif di sekolah. Selain itu juga terdapat pada pembiasaan di dalam sekolah, dengan mengadakan pemilihan ketua dan pengurus kelas, rapat kepengurusan, melakukan voting, berdebat, adu argumen dan membuat keputusan. 3. Hasil Sosialisasi Politik kepada Siswa Hasil sosialisasi politik kepada siswa di SMPN 3 batu telah berlangsung secara baik. Dari strategi sosialisasi politik maupun proses sosialisasi politik yang dilakukan oleh para siswa SMPN 3 Batu sudah berjalan lancar. Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan pendidikan politik yang terdapat di sekolah. Begitu pula dengan para guru SMPN 3 Batu yang sangat aktif membina dan memberikan pengajaran kepada siswa agar para siswa memiliki pengetahuan dasar mengenai politik baik secara akademik maupun non akademik yang terdapat di sekolah. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, saran yang diajukan kepada: 1. Kepala Sekolah Peranan sekolah dalam proses sosialisasi politik di SMP Negeri 3 Batu dapat terbilang telah berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa kendala. Kendalanya terdapat pada organisasi OSIS dan Pramuka. Kendala OSIS terdapat pada setiap program kerjanya yang berbenturan dengan KBM (kegiatan belajar mengajar) dan Pramuka berkendala dengan Pembina Pramuka yang diberhentikan. Oleh karena itu, Kepala SMP Negeri 3 Batu dapat meminimalisir kendala tersebut dengan cara mengatur waktu yang tepat agar tiap rapat untuk program kerja OSIS dapat berjalan dengan baik, dan juga kepala sekolah harus segera mengganti pembina Pramuka yang telah vakum. Agar para siswa masih dapat menambah pengetahuan pendidikan politiknya dengan cara turut serta dalam kegiatan organisasi Pramuka di sekolah. 2. Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Diharapkan guru PKn seyogyanya kreatif merancang pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi siswa namun tetap relevan untuk menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi politik. 3. Bagi siswa Siswa sebaiknya bisa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar PKn dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Bagi Pengurus Organisasi Para siswa sebagai pengurus organisasi diharapkan agar lebih aktif lagi dalam melaksanakan programnya. 5. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan oleh jurusan Hukum dan Kewarganegaraan dalam mata kuliah yang berkaitan dengan politik. 6. Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sasaran untuk penelitian berikutnya dengan kajian yang lebih baik lagi. DAFTAR RUJUKAN Fananie, Zainuddin.2011. Pedoman Pendidikan Modern. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Iswara.1995. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Angkasa. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. Michael Rush dan Phillip Althoff. 2005. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press. Nimmo, Dan. 2006. Komunikasi Politik khalayak dan efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Panggabean. 1994. Pendidikan Politik dan Kaderisasi Bangsa. Jakarta: Sinar Harapan. Raga Maran, Rafael. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soemantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Syarbani, Syahrial. 2002. Sosiologi dan Politik. Bogor: Ghalia Indonesia. Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi Keempat. Malang: Biro administrasi Perencanaan, dan Sistem Informasi bekerja sama dengan UM PRESS. Sumber dari Internet Blog pendidikan. 2011. Sekolah sebagai sebuah sistem. (Online). (http:// edukasimedia.wordpress.com), diakses 22 November 2012 Agil asshofie. 2012. Sosialisasi Politik. (Online). (http://blogspot.com/sosialisasipolitik.html), diakses 22 November 2012 Team bali intermedia. 2009. Peranan sekolah didalam pendidikan. (Online). (http://www.balinter.net/news_226_Peranan_sekolah_di_dalam_Pendidikan) diakses 18 November 2012 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003, (http://www. Dikti.org/UUno20th2003-Sisdiknas.htm), diakses tanggal 10 Januari 2013.
Benzer belgeler
Belajar desain
Tinjauan Materi Pesawat Sederhana ............................................19