- Digilib
Transkript
- Digilib
Pros;d;nI! Pertemuan Ilm;ah Sa;ns Mater; 1997 1SSN1410 -2897 ANALISIS KUALIT AS PRODUK CORAN PELEK GOKART DARI PADUAN ALUMINIUM. Mudjijana2,dan Hadrizar ABSTRAK ANALISIS KUALITAS PRODUK CORAN PELEK GOKART DARI PADUAN ALUMINIUM. Telah diteliti pengaruh variasi tekanan pada cairan coran produk pelek gokart dari paduan aluminium buatan industri kecil. Kualitas produk dianalisis dari hasilhasil pengujian fisis dan mekanis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan pada cairan coran produk pelek gokart memberikan sifat-sifat fisis dan mekanis semakin baik dan layak digunakan bila dibandingkan dengan pelek gokart yang ada di pasaran. ABSTRACT THE QUALITY ANALYSIS OF GOKART WHEEL CASTING PRODUCT OF ALUMINUM ALLOYS. The effect of pressure variation on the molten aluminum casting alloys for a "gokart" wheel produced at home industry has been investigated. The physical and mechanical testing results were analyzed to determine the quality of the product. The result of the research shows that the higher pressure on the molten casting the better the physical and mechanical properties of the wheel product, and they are more useable compared with the gokart wheels on the market. KEY WORD Gokart wheel, Aluminum al/O)'s, Physical and mechanical properties, PENDAHULUAN TEORIDASAR Aluminium paduan merupakan logam non fero yang paling banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan komponen kendaran bermotor termasuk pelek gokart. Hal ini disebabkan aluminium paduan memiliki sifat yang ringan dengan tetap memiliki kekuatan, tahan terhadap korosi, mudah dibentuk, dan mudah dikerjakan dengan mesin. Pembuatan coran pelek gokart sebagai bahan penelitian dilaksanakan di sebuah industri kecil. Di industri kecil biasanya dihadapkan pada beberapa permasalahan atau kendala dalam proses Aluminium merupakan unsur logam yang sangat melimpah, dan merupakan unsur kimia terbanyak ketiga setelah oksigen dan silikon yang membentuk lebih daTi 8% lapisan kerak bumi (Kutz,1986). Penggunaan aluminium sebagai logam setiap tahunnya adalah pada urutan yang kedua setelah besi dan baja, yang tertinggi di antara logam non fero. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi, mudah dibentuk, konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, tidak beracun, dan sifat-sifat yang menguntungkan lainnya. Kekuatan mekaniknya dapat ditingkatkan dengan penambahan unsur paduan seperti Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni dan sebagainya. Material ini dipergunakan didalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat terbang, mobil, kapal laut, konstruksi dan sebagainya (Surdia,Saito,1985). Bahan pelek biasanya dibuat daTi paduan AlSi, yang mengandung Si 5% dengan sedikit mengandung Cu, Mg, Zn, dan unsur lain (DeRoss,Alan). Paduan yang mengandung unsur silikon mempunyai sifat mampu cor yang baik sekali dan meningkatkan ketahanan terhadap korosi, serta meningkatkan kekerasan tetapi kadar silikon yang terlalu tinggi akan mengakibatkan bahan menjadi rapuh. Unsur tembaga pada paduan aluminium akan meningkatkan sifat mekanik yaitu kekerasan maupun kekuatan tariknya sedangkan mampu comya jelek. Sedangkan magnesium pada paduan aluminium akan meningkatkan sifat permesinan, menjadikan pengecoran lebih halus dan juga meningkatkan daya tahan terhadap korosi. Disamping itu magnesium menyebabkan benda bertambah ringan, dan juga menghasilkan produknya. Adapun permasalahannya adalah modal yang terbatas, peralatan produksi yang kurang memadai, dan kualitas produk yang masih rendah. Penelitian dilakukan untuk memberikan gambaran tentang kualitas coran buatan industri kecil dan kekurangannya sehingga untuk masa yang akan datang dapat dibuat coran pelek gokart yang lebih baik kualitasnya. Penelitian sifat-sifat fisis dan mekanis yang dilakukan meliputi pengujian sifat-sifat mekanis yaitu uji tarik, uji impak Charpy, dan uji kekerasan Brinell, dan pengujian sifat-sifat fisis yaitu meliputi uji berat jenis, uji porositas, dan uji metalografi. Pengujian sifat-sifat fisis dan mekanis ini dilakukan terhadap pelek gokart buatan industri kecil dan juga terhadap pelek gokart yang ada di pasaran sebagai bahan pembandingnya. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh besamya variasi tekanan yang diberikan pada cairan coffin terhadap sifat-sifat fisis dan mekanis. 146 Prosidin Pertemuan I/miah Sains Materi /997 /SSN /4/0 -2897 meningkatkan ketahanan terhadap beban dapat merupakan larutan parlatoLarutan padat mudah impak. Unsur seng akan meningkatkan kekerasan, terbentuk bila pelarut dan atom yang larut memiliki kekuatan dan keuletan paduan (Djaprie, Van ukuran yang sarna dan struktur elektron yang serupa. Larutan padat substitusi terjadi bila parameter kisi Vlack,1985). Paduan AI-Si tidak mempunyai pengaruh dati dua jenis logam atau lebih mempunyai ukuran perlakuan panas (Surdia,Chijiiwa, 1976) dan diagram yang tidak banyak berbeda dan mempunyai jenis fasanya ditunjukkan dalam gambar I. Titik eutektik struktur yang sarna. Pelarutan padat menjadi terbatas terjadi pada temperatur 577°C dan 12,6 % Si, larutan bila terdapat selisih ukuran jari-jari atom melebihi padat terjadi pada sisi AI. Karena batas kelarutan 15% (Djaprie, Van Vlack,1983). padat sangat kecil maka pengerasan penuaan sukar diharapkan. Kalau paduan ini didinginkan pada cetakan logam, setelah cairan logam diberi natrium flourida kira-kira 0,05-1,1 % kadar logam natrium, temperatur eutektik meningkat kira-kira 15°C, dan komposisi eutektik bergeser ke daerah kaya Si kirakira pada 14% (Surdia,Saito, 1985) Gambar 2 menunjukkan diagram rasa paduan AI-Zn. Kelarutan seng dalam aluminium adalah 31,6% pada 527°C dan menurun hingga 5,6% pada 257°F. Laju korosi pada paduan ini dapat diminimalkan dengan penambahan Cr dan perlakuan panas. Paduan ini digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang baik, misalnya bagian-bagian struktur pesawat terbang (A vner, 1982). Diagram rasa paduan AI-Mg (gambar 3) memperlihatkan titik eutektik pada 450°C diantara aluminium yang berisi 15,35% Mg dalam larutan Gambar2. DiagramrasapaduanAI-Zn (Avner,1982,» padat dan rasa /3 dalam komposisi mendekati rasio stoichiometrik A13Mg2. lni adalah rase intermetalik yang keras dan getas. Paduan yang baik mestinya w:L berisi magnesium yang kurang dari kelarutan maksimum dalam larutan padat yakni 15,35% Mg (Brick,et al., 1977). Gambar 3. Diagram rasa paduan AI-Mg (Brick,et al.,1977) Dalam pengecoran paduan aluminium, temperatur tuang yang terlalu tinggi perlu dihindari, sebab: 1. Temperatur tuang cairan paduan aluminium Paduanadalahkombinasidari dua atau lebih yang terlalu tinggi akan menyebabkan jenis fogam. Kombinasi ini dapat merupakan pembekuan yang lambat sehingga butir-butir campurandart dua struktur kristafin, atau paduan menjadi kasar daD struktur menjadi lebih lunak. Gambar Diagram rasa paduan Al-Si (Djaprie, Van V lack, 1983, Ilrnu dan Teknologi Bahan) 147 Pros;d;nJ!PertemuanI/m;ah Sa;nsMater; 1997 2. 1SSN1410-2897 Aluminium pada suhu tinggi mudah bereaksi dengan uap air membentuk oksida aluminium daDhidrogen. Gas ini mudah larut dalam logam cairo Oleh karena itu peleburan paduan aluminium pada hari lengas selalu lebih porous daripada peleburan aluminium pada hari kering atau dicairkan dalam dapur listrik. (Brick,et al.,1977). METODAPENELITIAN Bahan yang digunakan untuk pembuatan pelek gokart adalah sekrap pelek mobil dari aluminium paduano Sekrap pelek mobil dipilih karena komposisi kimia pelek mobil adalah paduan Al-Si dengan 4,5-5,5% Si dan mengandung Cu, Mg, Zn, dan unsur lain sehingga cocok untuk bahan pembuatan pelek gokart. Analisis komposisi kimia pelek gokart dilakukan dengan cara melarutkan serbuk pelek kedalam HCl + HNOJ pekat dan dianalisis seperti analisis air dengan menggunakan metoda standar. Bahan sekrap dicairkan dengan menggunakan dapur peleburan sederhana terbuat dari tanah liat dan kowi dari besi sekaligus sebagai ladel untuk penuangan dengan arang sebagai bahan bakar, dan pengecoran pelek gokart dilakukan dengan memberi tekanan pada cairan coran dalam cetakan permanen sesaatsetelah penuangan dengan mesin pres hidrolik (gambar 4). Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tekanan pada cairan coran terhadap sifat-sifat fisis dan mekanis pelek gokart dan sebagaiupaya untuk memperbaiki kualitas coran pelek gokart. Tekanan tuang yang diberikan adalah 75 kg/cm2, 100 kg/cm2, 125 kg/cm2, dan 150 kg/cm2. Pelek gokart buatan industri kecil (gambar 5b) ini diuji sifat-sifat fisis dan mekanisnya, begitu juga terhadap pelek gokart yang ada di pasaran (gambar 5a) sebagai pembandingnya. Untuk selanjutnya dibuat kode nama coran agar lebih mudah dalam penulisannya dengan affirM sebagai berikut : I. Pelek gokart yang ada di pasarandiberi kode A 2. Pelek gokart model dengan tekanan tuang 75 kg/cm2 diberi kode B-075 3. Pelek gokart model dengan tekanan tuang 100 kg/cm2 diberi kode B-.100 4. Pelek gokart model dengan tekanan tuang 125 kg/cm2 diberi kode 8- .125 5. Pelek 1okart model dengan tekanan tuang 150 kg/cm diberi kode 8-150 Pengujian sifat-sifat mekanis yang dilakukan adalah pengujian tarik, pengujian irnpak dengan metode Charpy, dan pengujian kekerasandengan metodaBrine". Sedangkanpengujiansifat-sifat fisis yang dilaksanakanadalah pengujian berat jenis, pengujianporositas,danpengujianmetalografi. Berat jenis diketahui dengan cara membagi berat dibagi volume benda uji. Benda uji dibuat balok dan ditimbang dengan timbangan analitis untuk mengetahuiberatnyaserta diukur sisi-sisinya untukmengetahuivolumebendauji tersebut. Dalam pengujian porositasdigunakan teknik sederhanauntuk mengetahuipersentaseporositas yaitu denganmenggunakanplastik transparanyang telah dibuat garis-garis membentuk kotak-kotak seragamseluasfoto basil pemotretanterhadapbenda uji. Tekalan G/-~~ ~-;~7/ !:~~~~V ~--c( ,,' ~ , ::C ~ (elii<a1p~ (-~~ (Ir~ l~ Gambar4. Skemaprosespemberiantekananpadacairan coran Selanjutnya plastik tersebut diletakkan di alas foto hasil pemotretan dan dihitung kotak-kotak hitam yang menunjukkan porositas atau rongga udara dari pelek. Persentaseporositas didapat dengan membagi jumlah kotak hitam dengan seluruh kotak seluas foto hasil pemotretan BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis komposisi kimia daD basil pengujian sifat-sifat fisis daD mekanis pelek gokart di pasaran daD pelek gokart basil industri kecil (imitasi) disajikan pada label I daDII. Berdasarkan data-data basil pengujian dalam label II dapat dibuat grafik daD disajikan pada gambar 6. Dari gambar 6 tampak bahwa semakin tinggi tekanan tuang coran yang diberikan maka akan semakin tinggi kekuatan tariknya. 148 Pros;d;nJlPertemuanIlm;ah Sa;nsMater; 19~7 ISSN1410-2897 semakin tinggi tekanan tuang yang diberikan pacta coran maka coran tersebut akan semakin padat sehingga menyebabkan coran semakin kuat daD ulet. Selain dipengaruhi oleh kepadatan coran kekuatan tarik juga dipengaruhi oleh unsur-unsur pactuan yaitu silisium daD magnesium. Semakin tinggi komposisi silisium daD magnesium dalam suatu pactuM, akan semakin tinggi kekuatan tarik paduan tersebut. Tetapi paduan tersebut akan menjadi rapuh bila kandungan silisium terlalu tinggi. Tabel II. Gambar Sa. Bentuk dan ukuran-ukuran pelek gokart tersedia di pasaran. Hasil pengujian sifat-sifat fisis dan mekanis pelek gokart yang acta di pasaran dan hasil coran industri kecil (imitasi). Keterangan: 0" = Kekuatan Tarik & = Perpanjangan K = Ketangguhan BHN = Kekerasan Brine!! y = Berat Jenis (kg/mJ) GarnbarSb. Bentuk dan ukuran-ukuran pelek gokart buatan industri kecil.. Tabel I. Komposisi kimia pelek gokart yang ada di pasaran dan basil coran industri kecil (imitasi). ttd = tak terdeteksi Berdasarkan data-data hasil pengujian dalam tabel II dapat dibuat grafik dan disajikan pada gambar 6. Dari gambar 6 tampak bahwa semakin tinggi tekanan tuang coran yang diberikan maka akan semakin tinggi kekuatan tariknya. Demikian juga halnya dengan perpanjangan, semakin tinggi tekanan tuang maka akan semakin besar perpanjangannya. Hal ini disebabkan oleh Berdasarkanbasil pengujian impak Charry (gambar 6), diketahui bahwa ketangguhancoran akan semakintinggi seiring dengan semakintinggi tekanan tuang yang diberikan. Hal inipun erat hubungannyadengankepadatancoransepertihalnya pada pengujian tarik. Dengan semakin tingginya ketangguhancoranmaka berarticoran tersebutakan semakin tahan terhadap pembebanan tiba-tiba (kejut). Unsur magnesiumyang ada dalam coran menyebabkan coranmemiliki ketahananimpak yang tinggi (Djaprie,Amstead,et al,1990). Hasil pengujian impakjuga dipengaruhioleh temperaturlingkungan tempatlogamtersebutbekerja. Hasil pengujian kekerasan (gambar 6) memberikan kesimpulan bahwa semakin tinggi tekanantuangyang diberikanmaka kekerasancoran akan semakin tinggi. Kenyataan ini disebabkan denganbertambahnyatekanantuang yang diberikan makaberatjenis coransemakintinggi (tabel II) yang tentunyamenyebabkan coran semakinkeras.Tingkat kekerasanselain dipengaruhioleh faktor kepadatan 149 Prosidinf!PertemuanIlm;ah Sa;nsMater; 1997 ISSN1410-2897 logam juga dipengaruhi oleh faktor besar butir clan struktur mikronya. Suatu logam yang mempunyai struktur butiran yang kasar clan besar, maka tingkat kekerasanlogam tersebut akan lebih rendahjika dibandingkan dengan logam sejenis yang mempunyai struktur butiran yang lebih halus. Pada logam yang mempunyai struktur butiran yang halus, dislokasi yang terjadi akan terhalang oleh batas butir yang rapat. Sebaliknya pada logam yang struktur butirannya kasar clan besar, maka dislokasi yang timbul pada logam tersebut akan mengalir dengan cepat tanpa dihalangi oleh batas butir lain dalam struktur logam tersebut (Djaprie, Van Vlack, 1983). Herat jenis coran akan semakin tinggi dengan meningkatnya tekanan tuang yang diberikan (tabel II clan gambar 6). Kalau berat jenis dihubungkan dengan prosentase porositas, dapat diketahui bahwa coran yang mempunyai porositas tinggi maka berat jenisnya rendah. Semakin tinggi porositas maka berat jenis suatu coran akan semakin rendah. Gambar8. Strukturmikro coran B-075 (142X) Gambar9. Strukturmikro coranB-I00 (142X) Garnbar6. Grafik hubungan antara kekuatan tarik, perpanjangan,ketangguhanimpak, kekerasan Brinell, beratjenis,danporositasdengan tekanantuang. Gambar10. Strukturmikro coran B-125 (142X) Prosentase porositas coran akan semakin rendah dengan semakin naiknya tekanan tuang (gambar 6). Hal ini bisa terjadi karena dengan bertambahnyatekanantuang yang diberikan maka partikel-partikellogamakansemakinbergerakuntuk mengisi ruang-ruang kosong yang masih ada diantara partikel-partikel tersebut, sehingga coran Gambar7. Strukturmikro coranA (142X) 150 1. Pros;d;nf!PertemuanIlm;ah Sa;nsMater; 1997 ISSN1410-2897 yang dihasilkan akan semakin padat daD prosentase porositasnya akan semakin kecil. Dari foto basil pemotretan pada pengujian metalografi (gambar 7-11) dapat dilihat bahwa struktur butiran coran pelek gokart buatan industri kecil akan semakin halus, kecil, rapat daD padat seiring dengan bertambahnya tekanan tuang. Sedangkan struktur butiran pelek gokart yang ada di pasaran memperlihatkan butir yang besar daD kasar. Struktur butiran coran B-O75 adalah yang paling besar daD longgar sedangkan coran B-150 menunjukkan struktur butiran yang paling halus, rapat daD parlato 2. ketangguhan, kekerasan Brinell semakin besar, sedangkan porositas daD struktur butir semakin kecil. Pelek gokart buatan industri kecil mempunyai keuletan lebih baik dibanding dengan pelek gokart yang ada di pasaran karena mempunyai nilai kekuatan tarik, perpanjangan, daD ketangguhan lebih besar, sehingga layak dipergunakan. Saran: Untuk menghasilkan produk coran pelek gokart yang berkualitas, maka harus dilakukan pengontrolan terhadap temperatur daD waktu penuangan yang tepat sehingga coran yang dihasilkanakanmempunyaikualitasyangbaik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Jurusan Teknik Mesin FT. UGM, bengkel Setia sebagaitempatpengecoran, bengkelPirus sebagai tempatpembuatanspesimen,daDsemuapihak yang telah banyakmembantuhinggaselesainyapenelitian ini. DAFfARPUSTAKA Gambar11. Strukturmikro coran B-150 (142X) Struktur butiran daD besar butir berpengaruh pada kekuatan daD sifat mekanik dari benda corallo Benda coran yang memiliki struktur butiran yang kecil daD rapat akan mempunyai kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan logam sejenis yang struktur butirannya lebih besar daD kasar. Hal ini disebabkan karena pada proses deformasi, logam berbutir halus mempunyai hambatan slip yang lebih besar. Coran yang mempunyai struktur butiran yang halus, kecil, rapat daD padat maka coran tersebut akan mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, keuletan yang tinggi, ketahanan impak yang tinggi, tingkat kekerasan yang tinggi, berat jenis yang tinggi, daD porositas yang rendah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengujian sifat-sifat fisis daD mekanis dapat disimpulkan sebagai berikut : Makin tinggi tekanan pada cairan coran paduan AI memberikan kekuatan tarik, perpanjangan, ISI [I] AMSTEAD,B.H. dan DJAPRIE,S., Teknologi Mekanik, Jilid I, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta,(1990). [2] A VNER,S.H., Introduction to Physical Metallurgy, Second Edition, Mc Graw Hill, Tokyo,(1982). [3] BRICK, et aI, Structure and Properties of Engineering Materials, Fourth Edition, Mc Graw Hill, Tokyo, (1977). [4] DEROSS, ALAN. B., Aluminum Casting Technology, The American Foundrymen's Society,Aluminum AssociationCommittee. [5] DJAPRIE, S, VAN VLACK, L.H., Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta,(1983). [6] KUTZ, M, Mechanical Engineers Handbook, JohnWiley and Sons,Inc. USA, (1986). [7] SURDIA, T. dan CHIJIIWA, K., Teknik Pengecoran Logam, Edisi Kedua, Pradnya Paramita,Jakarta,(1976). [8] SURDIA, T. dan SAITO, S., Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta, (1985).
Benzer belgeler
View/Open - Digital Repository Universitas Jember
floating lag time, floating duration time, kekuatan mucoadhesive,pelepasan
berdasarkan nilai DE720.
Evaluasi yang dilakukan adalah pengujian campuran serbuk dan tablet.
Evaluasi terhadap campuran s...